Tuesday 27 September 2016

Biografi Utsman bin Affan (Khulafaur Rasyidin)

Hasil gambar untuk Utsman bin Affan
Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad SAW, beliau adalah Khalifah ke-3 setelah menggantikan Khalifah Umar bin Khattab. Usman bin Affan mempunyai julukan "Dzu Nurain" yang artinya : "yang memiliki Dua Cahaya".
Utsman bin Affan memiliki julukan Dzu Nurain karena beliau menikahi 2 putri Nabi Muhammad SAW

Kelahiran Utsman bin Affan dan kehidupannya

Utsman bin Affan lahir sekitar 574 - 656, Nama lengkap beliau adalah : Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quraisy, berasal dari Bani Umayyah, Beliau lahir pada tahun ke-6 tahun gajah. beliau lebih muda dari Rasulullah SAW.

Nama Ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah, Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar Ash shidiq, yaitu sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan adalah salah satu teman Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan As-Sabiqunal Awwalun yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam.

Utsman bin Affan adalah seorang saudagar yang kaya tetapi beliau orang yang sangat dermawan. beliau adalah pedagang kain, dan kekayaan beliau belanjakan guna untuk mendapatkan ridho nya Allah.

Ketika kaum kafir Quraisy melakukan penyiksaan terhadap umat Islam, maka Utsman bin Affan di perintahkan untuk berhijrah ke Habsyah. yang ikut bersama beliau sahabat Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dll. setelah itu datang pula perintah dari Nabi Muhammad SAW untuk berhijrah ke Madinah, maka dengan tidak berfikir panjang beliau mengikuti perintah nya beliau berhijrah ke Madinah bersama Rasulullah beserta sahabat-sahabat lainnya.

dan pada peristiwa Hudaibiyyah, Utsman bin Affan di kirim untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah, beliau diperintahkan untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah  hanya akan beribadah di Ka'bah, lau langsung kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Suasana sempat tegang ketika Utsman bin Affan tak kunjung kembali. Kaum Muslimin membuat ikrar Rizwan "Bersiap untuk mati bersama demi menyelamatkan Utsman bin Affan.Namun pertumpahan darah akhirnya tidak terjadi. Abu Sofyan lalu mengutus seseorang yaitu Suhail bin Amir untuk berunding dengan Nabi Muhammad SAW, perundingan tersebut di kenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyyah.

Semasa Nabi Muhammad SAW masih hidup, Utsman bin Affan pernah di percaya oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, dan masa jabatan beliau dua kali, pertama pada masa perang Dzatir Riqa dan yang kedua pada masa perang Ghattafan. Utsman bin Affan adalah seorang ahli Ekonomi, tetapi beliau berjiwa sosial yang sangat tinggi, beliau tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk kepentingan Agama dan untuk Masyarakat umum.

Seperti :
1. Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih dari seorang Yahudi harganya 200.000 dirham, sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan masyarakat.
2. Memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya.
3. Utsman bin Affan mendermakan 1000 ekor onta dan 70 ekor kuda, di tambah 1000 dirham sumbangan untuk perang Tabuk.
4.  Pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash Shidiq, Utsman bin Affan pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 onta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kemarau.

Masa kekhalifahan Utsman bin Affan

Utsman bin Affan menjabat sebagai Khalifah setelah wafatnya Khalifah Umar bin Khattab. Awal kekhalifahan Utsman bin Affan di lakukan dengan Mejelis Syuro, atas usulan Umar bin Khattab yang pada mulanya beliau ragu, namun setelah di fikir mateng-mateng, bahwa kalau di biarkan begitu saja keadaan umat pasti akan kacau. oleh karena itu, Umar bin Khattab membentuk Majelis Syuro, menjelang wafat, Beliau berpesan untuk ke enam sahabat nya yaitu : Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf dan Thalhah bin Ubaidillah. untuk menentukan siapa yang menjadi khalifah setelah Umar bin Khattab itu secara bermusyawarah. Kisah terjadinya kekhalifahan Utsman bin Affan itu ketika enam shabat tersebut berunding/bermusyawarah untuk menentukan siapa yang akan menjadi pengganti Umar bin Khattab singkat cerita ke enam sahabat berkumpul, Abdurrahman bin Auf memulai pembicaraan dengan mengatakan siapa diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. beliau lalu menyatakan dirinya mundur dari percalonan dan tiga sahabat lainnya menyusul, tinggallah Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib, Maka Abdurrahman bin Auf ditunjuk menjadi penentu, lalu beliau (Abdurrahman) menemui masyarakat umum untuk meminta pendapat mereka. Namun pendapat masyarakatpun terbelah menjadi dua yang satu memilih Ali dan yang satu nya memilih Utsman. tetapi sebagian besar  masyarakat cenderung memilih Utsman bin Affan dan jadilah beliau sebagai penggganti Umar bin Khattab (Khalifah ke3) Utsman bin Affan di angkat menjadi Khalifah saat umur 70 tahun. beliau termasuk orang yang tertua menjadi khalifah dan yang pertama menjadi khalifah di pilih secara umum.

Prestasi yang di raih pada masa Khalifah Utsman bin Affan

Masa kekhalifahan Utsman bin Affan merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. ada yang bercerita bahwa rakyat nya bisa melakukan haji berkali-kali dan seorang budak di jual sesuai dengan berat timbangannya. Beliau adalah khalifah yang pertama kali melakukan perluasan Masjidil Haram (Mekkah) dan Masjid Nabawi (Madinah) dan beliau juga mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya.

Berikut Prestasi yang di raih pada masa Khalifah Utsman bin Affan.

1. Perluasan Wilayah Islam

Perlu anda ketahui bahwa setelah khalifah Umar bin Khattab wafat ada beberapa daerah yang membelot/membangkang terhadap pemerintahan Islam. sebagaimana yang dilakukan oleh Yazdigard yang berusaha menghasut masyarakat Persia agar melakukan perlawanan terhadap penguasa Islam, akan tetapi penguasa Islam telah berhasil memusnahkan gerakan pemberontakan sekaligus melanjutkan perluasan wilayah Islam ke negeri-negeri lainnya, sehingga beberapa kota besar seperti Hisrof, Kabul, Turkistan jatuuh pada kekuasaan Islam dan ada juga di daerah lain yang membelot dari pemerintahan Islam, Khurosan dan Iskandaria, adapun Iskandaria bermula dari kaisar Konstan II dari Roma Timur atau Bizantium yang menyerang Iskandaria dengan mendadak, sehingga pasukan Islam tidak bisa membalas serangan tsbt. Panglima Abdullah bin Abi Sarrah yang menjadi wali di daerah tsbt meminta kepada Khalifah Utsman bin Affan untuk mengangkat kembali panglima Amru bin Ash yang telah diberhentikan pada waktu itu., dan permohonan itu pun langsung di kabulkan oleh Utsman bin Affan, selain itu beliau juga mengutus Salman Robi'ah Al-Baini untuk berdakwah ke Armenia. Dan Salman Robi'ah Al-Baini berhasil dan mengajak kerjasama kepada penduduk Armenia untuk memperluas wilayah Islam. Perluasan wilayah tersebut  memasuki Tunisia (Afrika Utara) di pimpin oleh Abdullah bin Sa'ad bin Abi Zarrah, tidak hanya itu saja beliau juga berhasil menguasai Asia Kecil dan Syprus. di masa pemerintahan Utsman bin Affan negeri-negeri yang masuk wilayah kekuasaan Islam diantaranya  : Barqoh, Tripoli Barat, bagian selatan negeri Nubah, Armenia dan beberapa bagian Thabaristan bahkan telah melampaui Sungai Jihun (Amu Daria), Negeri Balkh (Baktaria) Hara, Kabul, Gaznah dan Turkistan.

2. Pembentukan Armada Laut Islam

Pembentukan angkatan laut bermula dari adanya rencana khalifah Utsman bin Affan untuk mengirim pasukan ke Afrika, Mesir, Cyprus sedangkan untuk sampai ke daerah tersebut harus melalui lautan, pada saat itu, Muawiyyah, gubernur Syria harus menghadapi serangan angkatan laut Romawi di daerah pesisir provinsinya. untuk itu beliau mengajukan permohonan kepada khalifah Utsman bin Affan untuk membangun/membentuk Armada Laut dan permintaan itu pun langsung di kabulkan oleh khalifah Utsman bin Affan. itulah awal pembangunan/pembentukan Armada Laut Islam di dalam sejarah dunia Islam.

3. Kodifikasi Al-Qur'an

Pemerintahan Islam semakin meluas, bebrapa negara telah di taklukan oleh pasukan Islam dan para Qori' (Penghafal Al-Qur'an) pun tersebar di mana-mana, sehingga perbedaan bacaan pun terjadi yang di akibatkan perbedaan nya qiro'at dari qori yang sampai pada mereka. sebagian kaum muslimin tidak mempermasalahkan perbedaan tersebut, karena perbedaan tersebut disandarkan kepada Rasulullah SAW, tetapi sebagian yang lain khawatir akan menimbulkan keraguan pada generasi berikutnya yang tidak langsung bertemu dengan Rasulullah SAW. Ketika terjadi peprangan di Armenia dan Azerbaijan dengan penduduk Irak, Hudzaifah melihat  perbedaan dalam bacaan Al-Qur'an. melihat hal tersebut beliau melaporkan kepada Utsman bin Affan, para sahabat khawatir kalau perbedaan tersebut akan membawa perpecahan pada kaum muslimin. dan pada waktu mereka sepakat akan menyalin lembaran pertama yang telah dilakukan oleh Abu Bakar Ash Shidiq yang di simpan oleh Istri Rasulullah SAW, Sayyidah Hafshah R.A. dan menyatukan ummat Islam dengan satu bacaan. Selanjutnya Utsman bin Affan mengirim surat kepada Sayyidah Hafshah agar mengirimkan lembaran-lembaran yang bertuliskan Al-Qur'an. Kemudian Sayyidah Hafshah mengirimkannya kepada Utsman bin Affan, lalu Utsman bin Affan memerintahkan kepada para sahabatnya diantaranya : Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa'ad bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Haritz bin Hisyam. untuk menyalin Mushaf. Utsman bin Affan berpesan "Bila anda berbeda pendapat tentang hal Al-Qur'an maka tulislah dengan ucapan lisan Quraisy, karena Al-Qur'an di turunkan di Quraisy. dan setelah mereka menyalin ke dalam beberapa mushaf, Utsman bin Affan mengembalikan lembaran mushaf aslinya kepada Sayyidah Hafshah, selanjutnya beliau menyebarkan mushaf yang telah di salinnya ke seluruh daerah dan memerintahkan agar semua bentuk mushaf yang lain di bakar. Mushaf di tulis sebanyak 5 buah 4 buah di kirimkan ke daerah-daerah supaya di salin kembali sedangkan yang satunya di simpan di Madinah untuk beliau sendiri, dan mushaf ini di sebut mushaf Al-Imam atau mushaf Utsmani.

Kita dapat menyimpulkan bahwa motif pengumpulan mushaf pada masa khalifah Abu Bakar dengan khalifah Utsman bin Affan itu berbeda, pengumpulan mushaf pada masa khalifah Abu Bakar di karenakan adanya kekhawatiran akan hilangnya para Huffadz (penghafal Al-Qur'an) yang gugur di medan perang. sedangkan motif pengumpulan mushaf pada masa khalifah Utsman bin Affan di karenakan benyaknya perbedaan bacaan yang di khawatirkan akan timbulnya perpecahan umat Islam.

Sebab-sebab berakhirnya dan Wafatnya kekhalifahan Utsman bin Affan

Nabi Muhammad SAW mengetahui akan terjadinya fitnah di masa pemerintahan Utsman bin Affan dengan kabar dari Allah SWT kepada beliau dan karena kecintaan beliau kepada Utsman bin Affan serta antusias beliau untuk membrikan kemaslahatan bagi umat ini setelah beliau, beliau pun mendoakan Utsman dan mengabarkan kepadanya dengan hal-hal yang berkaitan dengan fitnah ini yang berakhir dengan terbunuhnya beliau.

Pada awalnya pemerintahan Utsman bin Affan berjalan dengan lancar. hanya saja seorang gubernur Kuffah, yang bernama Mughirah bin Syu'bah di pecat oleh Utsman bin Affan dan di ganti oleh Sa'ad bin Abi Waqqash, atas dasar wasiatt khalifah Umar bin Khattab.
Kemudian beliau memcat pula sebagian pejabat tinggi yang kurrang baik, untuk mempermudah pengaturan, lowongan kursi para pejabat tinggi itu lalu diisi dan di ganti dengan family-family beliau yang kredibel (mempunyai kemammpuan) dalam bidang tersebut.
Adapun pejabat-pejabat yang di pecat oleh khalifah Utsman bin Affan antara lain :

1. Abdullah bin Sa'ad (saudara susuan khalifah Utsman bin Affan) sebagai wali Mesir menggantikan Amru bin Ash
2. Abdullah bin Amir bin Khuraiz sebagai wali Bashroh menggantikan Abu Musa Al-Asy'ari
3. Walid bin Uqbah bin Muis (saudara susuan Khalifah Utsman bin Affan) sebagai wali Kuffah menggantikan Sa'ad bin Abi Waqqash
4. Marwan bin Hakam (keluarga khalifah Utsman bin Affan) sebagai sekretaris khalifah Utsman bin Affan

Tindakan yang terkesan nepotisme tersebut merupakan salah satu kekurangan pada masa khalifah Utsman bin Affan dan mengundang protes dari orang-orang yang di pecat, walaupun tuduhan tersebut tidaklah beralasan karena kepribadian khalifah Utsman bin Affan bersih. pengangkatan kerabat tersebut bukan tanpa pertimbangan. hal ini di tunjukan oleh jasa yang di buat oleh Abdullah bin Sa'ad dalam melawan pasukan Romawi di Afrika Utara dan juga keberhasilannya dalam mendirikan Angkatan Laut Islam.
Maka datanglah gerombolan yang di pimpin oleh Abdulllah bin Saba' yang menuntut agar para pejabat yang diangkat oleh Utsman bin Affan di pecat pula. usulan Abdullah bin Saba' ini di tolak oleh Utsman bin Affan. posisi-posisi penting khalifah Utsman bin Affan diserahkan kepada keluarganya Bani Umayyah, yang paling kontroversial adalah pengangkatan Marwan bin Hakam sebagai sekretaris negara, banyak yang curiga bahwa Marwan lah yang memegang kendali kekuasaan Islam pada masa khalifah Utsman bin Affan.
Di masa itu, posisi Muawiyyah anak Abu Sofyan mulai menjulang menyingkirkan nama besar seperti KKhalid bin Walid, Amr bin Ash yang sukses menjadi gubernur di Mesir, sayangnya Amr bin Ash di hentikan dan di gantikan dengan Abdullah bin Sarah keluarga yang paling aktif berkampanye waktu pemilihan khalifah Utsman bin Affan, ketika Abdullah bin Sarah menghadapi kesulitan khalifah Utsman bin Affan minta bantuan ke Amr bin Ash untuk mengurus kesulitan tersebut. dan di cerita lain khalifah Utsman bin Affan mengangkat saudara seibu yaitu Walid bin Uqbah untuk menggantikan posisi Sa'ad bin Abi Waqqash, namun Walid bin Uqbah tak mampu menjalankan pemerintahan secara baik di bandingkan Sa'ad bin Abi Waqqash dan ketidakpuasan mulai menjalar ke masyarakat.

Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan lah aliran Syiah lahir, dan Abdullah bin Saba' lah yang membuat/mencetus aliran tersebut, karena merasa sakit hati, Abdullah bin Saba' kemudian membuat propaganda yang hebat dalam bentuk semboyan anti Bani Umayyah, termasuk Utsman bin Affan, dan usaha Abdullah bin Saba' untuk menghasut pun berjalan lancar dan banyak masyarakat yang terhasut olehnya, akibatnya ribuan orang datang ke Madinah untuk menuntut kepada khalifah Utsman bin Affan agar beliau memecat gubernur Mesir (Abdullah bin Sarrah) dan menggantikan nya kepada Muhammad bin Abi Bakar, dan tuntutan tersebut di kabulkan oleh Utsman bin Affan maka ribuan orang tersebut kembali ke Mesir, singkat cerita bahwa sebelum mereka kembali ke Mesir, mereka bertemu dengan seseorang yang ternyata di ketahui membawa surat yang mengatasnamakan Utsman bin Affan, isinya adalah gubernur lama (Abdullah bin Abi Sarah) di suruh untuk membunuh gubernur baru (Muhammad bin Abi Bakar) karena berita tersebut, lalu mereka langsung bergegas kembali ke Madinah tetapi sebelum mereka kembali ke Mesir, mereka bertemu dengan seseorang yang ternyata di ketahui membawa surat yang mengatasnamakan Utsman bin Affan. isinya adalah perintah dari gubernur Mesir yang lama (Abdullah bin Abi Sarah) membunuh gubernur Mesir yang baru (Abi Bakar) setelah membaca surat tersebut mereka kembali lagi ke Madinah untuk membunuh Khalifah Utsman bin Affan karena merasa di permainkan. setelah surat di periksa, terungkaplah bahwa yang membuat surat itu adalah Marwan bin Hakam. setelah itu mereka melakukan pengepungan terhadap khalifah dan menuntut dua hal :
1. Supaya Marwan bin Hakam di Qishash.
2. Supaya Khalifah Utsman bin Affan meletakkan jabatan nya.
tetapi khalifah tidak mengabulkan permintaan mereka karena Marwan bin Hakam baru berencana membunuh dan belum benar-benar membunuh, sedangkan permintaan kedua beliau berpegang pada pesan Rasulullah SAW : "Bahwasanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenkan baju itu, janganlah engkau lepaskan". Setelah mereka mengetahui bahwa khalifah tidak mengabulkan permintaan nya, maka mereka melanjutkan pengepungannya sampai 40 hari. ketika khalifah melihat bahwa ajakan untuk berdamai tidak berhasil, lalu beliau bermusyawarah dengan Abdullah bin Salam untuk memrangi mereka yang memberontak, tetapi Abdullah bin Salam menahan khalifah agar tidak memerangi mereka dan Abdullah bin Salam berkata kepada beliau : "Tahan dan tahanlah, karena hal itu akan menjadi hujjah bagimu".
Situasi dari hari ke hari semakin memburuk, rumah beliau di jaga ketat oleh sahabat-sahabat beliau, Ali bin Abu Thalib, Zubair bin Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husaen bin Ali bin Abu Thalib karena kelembutan dan kasih sayangnya, beliau menghadapi pengepungan tersebut dengan sabar dan tutur kata yang santun, hingga suatu hari tanpa diketahui oleh pengawal-pengawal rumah beliau, masuklah kepala gerombolan yaitu Muhammad bin Abu Bakar (Gubernur Mesir yang baru) dan membunuh Utsman bin Affan yang sedang membaca Al-Qur'an. dalam riwayat lain, di sebutkan yang membunuh Utsman bin Affan adalah Aswadan bin Hamrab dari Tujib, Mesir. riwayat lain juga mengatakan pembunuh Utsman bin Affan adalah Al-Ghafiki dan Sudan bin Hamran. beliau wafat pada bulan haji tahun 35 H dalam usia 82 tahun setelah menjabat sebagai khalifah selama 12 tahun.

1 comment:

  1. I am extremely greatfull to you as you shared this.I am recently developing associate app jagbani apps that is you would possibly have an interest to seem on that.

    ReplyDelete

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com