Wednesday 31 August 2016

Biografi Umar bin Khattab (Khulafaur Rasyidin)

Hasil gambar untuk umar bin khattab
Umar bin Khattab adalah seorang Khalifah yang sangat terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan kepemimpinannya adalah suatu yang diimpikan, banyak orang saat ini memimpikan, kiranya Umar hidup di zaman ini dan pemimpin umat yang tengah kehilangan jati diri.

Umar bin Khattab adalah salah satu seorang sahabat Nabi dan Khaifah kedua setelah wafatnya Abu Bakar Ash shidiq. Jasa dan pengaruhnya terhadap penyebaran Islam sangatlah besar hingga Michael H. Heart menempatkannya sebagai orang paling pengaruh nomer 51 sedunia sepanjang masa.

Kelahiran Umar bin Khattab 

Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza lahir pada tahun 586-590 Masehi, Mekah, Jazirah Arab dari suku Bani Adi, salah satu rumpun Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al-Shimh Al-Quraisyi dan Ibunya Hantamah binti Hasyim, dari keluarga Bani Makhzum. 

Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, beliau bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga di kenal karena fisiknya yang kuat dimana beliau menjadi juara gulat di Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda yang di segani dan di takuti pada masa itu, wataknya yang keras membuatnya di juluki " Singa Padang Pasir". beliau juga amat keras dalam membela agama tradisional bangsa Arab yang menyembah berhala serta menjaga adat istiadat mereka.

Sebelum memeluk Agama Islam, Umar adalah orang yang sangat di segani dan di hormati oleh penduduk Mekkah, Umar juga dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam (Jahiliyyah), Umar suka meminum anggur, setelah menjadi Muslim, beliau tidak pernah menyentuh alkohol sama sekali meskipun belum di turunkan ayat yang melarang meminum minuman yang memabukkan secara tegas.

Masuk Islam nya Umar bin Khattab

Ketika Nabi Muhammad SAW menyebarkan Agama Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang beliau lalui. Umar juga di catat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW.

Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW berdoa untuk kedua orang yang paling di takuti orang-orang Muslim saat itu yaitu : Umar bin Khattab dan Abu Sufyan, Rasulullah berdoa semoga diantara mereka berdua ada yang mau mengikuti ajaran beliau. selang beberapa hari ternyata doa Nabi Muhammad di kabulkan Allah SWT dan ternyata yang  masuk Islam adalah Umar bin Khattab.

Dikisahkan proses masuk Islam nya Umar bin Khattab ketika beliau mau membunuh Nabi Muhammad SAW, dalam perjalanannya beliau bertemu dengan pengikut Nabi Muhammad yaitu Nu'aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudari perempuan beliau telah memeluk Agama Islam, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang saat itu mau di bunuh beliau. karena kabar tersebut, Umar terkejut dan langsung kembali ke rumahnya dengan maksud untuk menghukum adiknya, diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al-Qur'an surat Thoha ayat 1-8, beliau semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya.

Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya seketika itu beliau merasa iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat beliau lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang beliau baca tersebut, beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Agama Islam, tentu saja hal ini membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal sangat keras menantang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Nabi Muhammad SAW kemudian memeluk ajaran yang sangat di bencinya tersebut, akibatnya Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkan dan beliau menjadi kurang dihormati oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.

Setelah masuk Islam beliau mulai meninggalkan apa yang beliau perbuat pada waktu belum masuk Islam seperti meminum alkohol, berjudi dan sebagainya, dan sebagai seorang petinggi militer dan ahli siasat yang baik, Umar bin Khattab sering mengikuti berbagai peperangan yang di hadapai umat Islam bersama Rasulullah SAW, beliau ikut terlibat perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syiria.

Kehidupan Umar bin Khattab di Madinah

Pada tahun 622 M, Umar ikut bersama Nabi Muhammad SAW dan para Muslim lainnya berhijrah (Migrasi) ke Yatsrib (Sekarang Madinah), beliau dianggap sebagai seorang yang paling disegani oleh kaum Muslim pada masa itu karena reputasinya yang memang terkenal sejak masa pra-Islam, juga karena beliau dikenal sebagai orang yang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam pada setiap kesempatan yang ada bahkan beliau tanpa ragu menentang kawan-kawan lamanya yang dulu bersama mereka beliau ikut menyiksa para pengikut Nabi Muhammad SAW.

Reaksi Umar bin Khattab ketika mendengar Rasulullah SAW Wafat

Pada saat kabar wafatnya Nabi Muhammad SAW pada 8 Juni 632 M (12 Rabiul Awal, 10 Hijriah) suasana menjadi sedih dan terharu di kota Madinah, sambil berdiri termenung Umar dikabarkan sebagai salah satu orang yang paling terguncang atas peristiwa itu, beliau menghambat siapapun memandikan dikan atau menyiapkan jasadnya untuk pemakaman. Akibat syok yang beliau terima, beliau berkata : "Sesungguhnya beberapa orang munafik menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW telah wafat, sesungguhnya beliau tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan Tuhuannya, seperti dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya. Demi Allah beliau benar-benar akan kembali, Barang siapa yang beranggapan bahwa beliau wafat, kaki dan tangannya akan kupotong". 

Abu Bakar yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas kembali dari Madinah, beliau menjumpai Umar bin Khattab yang sedang menahan Muslim yang lain dan lantas beliau berkata : "Saudara-saudara ! Barang siapa mau menyembah Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad SAW sudah meninggal, tetapi barang siapa yang mau menyembah Allah SWT, Allah SWT selalu hidup dan tak pernah mati !". 

Abu Bakar mengingatkan kepada para pemeluk Agama Islam yang sedang terguncang, termasuk Umar bin Khattab saat itu, bahwa Nabi muhammad SAW, seperti halnya mereka, adalah seorang manusia biasa, Abu Bakar kemudian membacakan ayat dari Al-Qur'an dan mencoba untuk mengingatkan mereka kembali kepada ajaran yang di ajarkan Nabi Muhammad SAW yaitu kefanahan makhluk yang diciptakan. stelah itu Umar sadar akan kesalahannya dan membiarkan persiapan penguburan dilaksanakan.

Masa kekhalifahan Umar bin Khattab

Pada masa Abu Bakar menjadi Khalifah, Umar bin Khattab merupakan salah satu penasihat kepalanya. setelah wafatnya Abu Bakar pada tahun 634 Umar di tunjuk untuk menggantikannya sebagai Khalifah yang kedua, dan pada saat itulah Umar sudah sah menjadi Khalifah yang kedua menggantikan Abu Bakar Ash shidiq.

Selama pemerintahan Umar bin Khattab, kekuasaan Islam tumbuh dengan pesat, Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran Sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). saat itu ada dua negara adidaya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah di taklukkan oleh kekhalifahan Islam di bawah pimpinan Umar bin Khattab.

Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini, pada pertempuran yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 2o ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu pasukan dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadissiyyah (thn 636), di dekat sungai Eufrat. pada pertempuran itu jendral pasukan Islam yakni Sa'ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jendral Persia yang  terkenal yaitu Rustam Farrukhzad.

Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, Pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan di undang untuk Shalat di dalam gereja (Church Of The Holy Sepulchre). Umar memilih shalat di tempat lain agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan di tempat beliau shalat.

Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan politik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru di taklukkan, beliau juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, beliau memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidi Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Beliau juga memulai proses kodifikasi hukum Islam.

Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, beliau tetap hidup dengan kehidupan yang sangat sederhana. pada sekitar tahun ke-17 Hijriah, tahun ke-4 kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai di hitung saat peristiwa hijrah.

Perkembangan Islam Pada Masa kekhalifahan Umar bin Khattab

Seperti halnya Abu Bakar, Umar bin Khattab pun segera menggiatkan usaha perluasan kekuasaan Islam di berbagai wilayah yang lebih luas. pertempuran demi pertempuran dapat dimenangkan dengan gemilang. wilayah kekuasaan Islam pun semakin bertambah luas. dalam pertempuran di Ajnadin tahun 16 H/636 M Romawi dapat dipukul mundur dan selanjutnya bebrapa kota di pesisir pantai syria juga dapat kuasai, seperti Jaffa, Gizar, Ramla, Typus Arcedan dan Askolan bahkan Bairut juga dapat di taklukkan seperti kota kadisi tahun 16 H/636 M, kota Jalula tahun 17 H/638 M, kota Madian tahun 18 H/642 M.

Selain ke Persia, usaha perluasan juga di arahkan ke wilayah Mesir. ketika itu bangsa asli Mesir, yakni suku Qibty sedang mendapat serangan dari bangsa Romawi, mereka sangat mengharapkan bantuan dari kaum Muslimin setelah berhasil menaklukkan bangsa Syria dan Palestina, Khalifah Umar bin Khattab mengarahkan pasukan yang berkekuatan 4000 orang menuju Mesir pasukan itu di bawah komando panglima Amr bin Ash, sasaran utama di arahkan ke pintu gerbang Al-Arisy. kemudian Al-Farma, Bilbis, Ummu Dunya, Ain Syams, bahkan dapat di taklukkan pula bentang Babil dan Iskandariyyah.

Selain mengadakan perluasan wilayah kekuasaan Islam ke berbagai wilayah, Umar bin Khattab juga banyak berjasa dalam hal pembuatan Undang-Undang Negara. peraturan perundang-undangan yang berisi tentang ke tatanegaraan dan tata pemerintahan, di bentuk  pada masa kekhalifahan ini, bentuk pemerintah di bagi menjadi dua yaitu : 1. pemerintah pusat yang di pimpin oleh seorang Khalifah dan para pembantunya, dan yang ke-2 pemerintah daerah yang di pimpin oleh seorang gubernur dan aparat pemerintah yang ada di daerah.

Umar bin Khattab juga membentuk dewan, negara dan militer, lembaga kejaksaan dan dewan pertimbangan hukum juga di bentuk pada masa kekhalifahannya banyak hakim-hakim yang masyhur pada masa itu, di antaranya Ali bin Abu Thalib.

Kebijakan Umar bin Khattab setelah menjadi Khalifah

Ada dua arah kebijakan yang dilakukan Khalifah Umar bin Khattab. Pertama kebijakan Internal, yaitu membangun sistem pemerintahan dalam negeri dan membentuk departemen-departemen yang menangani masalah-masalah sosial politik dan sebagainya. Kedua, kebijakan Eksternal yaitu dengan usaha memperluas penyebaran Islam ke luar Jazirah Arab.

Pembentukan beberapa departemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi, karena wilayah kekuasaan Islam telah mencapai Mesir dan beberapa wilayah lainnya. Untuk mempermudah sistem ketatanegaraan dan pelayanan, maka di bentuklah departemen-departemen tersebut. model ini diadopsi dari sistem pemerintahan Persia.

Peninggalan Wasiat Umar bin Khattab semasa hidup nya

1. Bila engkau menemukan cela  pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu karena celamu lebih banyak darinya.
2. Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
3. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah SWT. karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah SWT.
4. Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntulah akhirat. karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Wafat nya Khalifah Umar bin Khattab

Ketika Umar selesai melaksanakan Ibadah Haji pada tahun 23 H, beliau sempat berdoa kepada Allah SWT di Abthah, mengadu kepada Allah tentang usianya yang telah senja, kekuatannya telah melemah, sementara rakyatnya tersebar luas dan beliau takut tidak dapat menjalankan tugasnya dengan sempurna. beliau berdoa kepada Allah SWT agar  Allah mewafatkannya dan berdoa agar Allah memberikan Syahadah (Mati Syahid) serta dimakamkan di negeri hijrah (Madinah) sebagaimana yang terdapat dalam Shahih Muslim bahwa Umar pernah berkata : "Ya Allah, aku mohon kepadaMu mendapatkan syahadah (Mati Syahid) di atas jalanMu dan wafat di tanah NabiMu".
Maka Allah mengabulkan doanya ini dan memberikan kedua permohonannya tersebut, yaitu Mati Syahid di Madinah. Ini adalah perkara yang sulit namun Allah Maha Lembut kepada Hamba NYA akhirnya beliau di tikam oleh Abu Lu'luah Fairuz, seorang yang asalinya beragama Majusi dan tinggal di Romawi. ketika Umar shalat di mihrab pada waktu Subuh hari Rabu tanggal 25 Dzulhijjah tahun 23 H, dengan belati yang memiliki dua mata. Abu Lu'luah menikamnya dengan tiga tikaman, ada yang mengatakan enam tikaman, satu di bawah pusarnya hingga terputus urat-urat dalam perut beliau, akhirnya Umar terjatuh dan tersungkur dan menyuruh Abdurrahman bin Auf agar menggantikannya menjadi imam shalat.
kemudian orang kafir itu (Abu Lu'luah) berlari ke belakang, sambil menikam seluruh orang yang di laluinya. dalam peristiwa tersebut sebanyak 13 orang terluka dan 6 orang dari mereka tewas. maka segeralah Abdullah bin Auf menangkapnya dengan melemparkan burnus (baju panjang yang memiliki penutup kepala) untuk menjeratnya, kemudian Abu Lu'luah bunuh diri, semoga Allah melaknatnya. waktu itu Umar segera di bawa ke rumahnya sementara darah mengalir deras dari luka-lukanya. hal itu terjadi sebelum matahari terbit, umar berkali-kali jatuh pingsan dan sadar, kemudian orang-orang mengingatkannya shalat, beliau sadar sambil berkata : "Ya aku akan shalat dan tidak ada bagian dari Islam bagi orang yang meninggalkan shalat". Kemudian beliau shalat, setelah shalat beliau bertanya siapa yang menikamnya ?" Mereka menjawab : "Abu Lu'luah budak Al-Mughirah bin Syu'bah". Beliau lalu berkata : "Alhamdulillah yang telah menentukan kematianku di tangan seseorang yang tidak beriman dan tidak pernah sujud kepada Allah sekalipun".
Kemudian Umar berkata : "Semoga Allah memberikan kejelekan baginya, kami telah menyuruhnya suatu perkara yang baik. Al-Mughirah memberinya gaji sebanyak dua dirham per-hari, kemudian dia menuntut Umar agar gaji budaknya itu di tambah karena budaknya memiliki banyak keahlian dan merangkap beberapa profesi, yaitu sebagai tukang kayu, pemahat dan tukang besi, maka Umar menaikkan gajinya menjadi 100 dirham perbulan. Umar bertanya kepadanya : "Kami dengar bahwa dirimu mampu membuat penumbuk gandum yang berputar di udara (kincir)?" Abu Lu'luah menjawab : "Demi Allah aku akan memberitahukan kepadamu tentang penumbuk gandum yang akan menjadi pembicaraan manusia di timur dan barat". percakapan ini terjadi pada hari selasa di malam hari dan ternyata dia menikamnya tepat pada hari rabu di pagi hari pada tanggal 25 Dzulhijjah.

Kemudian Umar mewasiatkan agar penggantinya yang menjadi Khalifah di musyawarahkan oleh enam orang yang Rasulullah yang Rasulullah wafat dalam keadaan ridha kepada mereka yaitu : Utsman bin Affan, Ali, Thalhah, Az-Zubair, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, beliau tidak menyebutkan Sa'id bin Zaid bin Amr bin Naufal Al-Adawi, sebab Sa'id berasal kabilah Umar dan dikhawatirkan kelak dirinya terpilih disebabkan kekerabatannya yang dekat dengan Umar. Umar mewasiatkan kepada siapa yang akan menggantikannya untuk berbuat yang terbaik kepada seluruh manusia dengan berbagai macam tingkatan mereka.
Akhirnya Umar bin Khattab wafat tiga hari setelaah perstiwa itu, beliau di makamkan pada hari Ahad di awal bulan Muharram tahun 24 H dan di makamkan di kamar Nabi di samping Abu Bakar Ash shidiq, setelah mendapat izin dari Ummul Mukminin (Aisyah).

Al-Waqidi berkata : "Aku diberitahukan oleh Abu Bakar bin Ismail bin Muhammad bin Sa'ad dari Ayahnya dia berkata : "Umar ditikam pada hari Rabu 25 Dzulhijjah tahun 23 H, Masa kepemimpinannya selama 10 tahun 5 bulan 21 malam, sementara pelantikan Usman bin Affan terjadi pada hari senin pada tanggal 3 Muharram, ketika aku sebutkan hal ini pada Utsman bin Akhnas, dia berkata : "Engkau keliru" Umar wafat 25 Dzulhijjah dan Utsman dilantik pada malam terakhir dari bulan Dzulhijjah. dengan demikian, beliau mulai kekhalifahannya pada awal bulan Muharram tahun 24 H".

Abu Ma'syar berkata : "Umar terbunuh pada tanggal 25 bulan Dzulhijjah tepat penghujung tahun 23 H, masa kekhalifahannya adalah 10 tahun 6 bulan 4 hari, setelah itu  Utsman di bai'at menjadi Khalifah.

Ibnu Jarir berkata : "Aku diberitahukan oleh Hisyam bin Muhammad dia berkata : "Umar terbunuh pada tanggal 23 bulan Dzulhijjah dan masa kekhalifahannya adalah 10 tahun 6 bulan 4 hari".

Riwayat Al-Bukhari tentang peristiwa wafatnya Umar bin Khattab

Al-Bukhari berkata : "Kami diberitahukan oleh Musa bin Ismail, di berkata : "kami diberitahukan oleh Abu 'Awanah dari Husain bin Amru bin Maimun, dia berkata : "Aku pernah melihat  Umar bin Khattab beberapa hari sebelum dirinya terbunuh, di Madinah sedang berbicara kepada Hudzaifah bin Al-Yaman dan Utsman bin Hunaif, beliau berkata : "Apa yang telah kalian perbuat ? Apakah kalian takut telah membebani pajak bumi dengan sepantasnya, tidak terlalu banyak". Umar berkata : "Hendaklah kalian berdua meninjau ulang, jangan-jangan kalian telah membebani pajak bumi yang tidak sanggup di pikul oleh pemiliknya ". Keduanya berkata : "Tidak". Umar melanjutkan : "Jika Allah masih  memberikan kepadaku umur yang panjang, maka akan aku tinggalkan para janda-janda di Irak dalam keadaan tidak lagi membutuhkan para pria setelah aku wafat".
Empat hari setelah itu beliau terbunuh. Amru bin maimun berkata : "Pada pagi terbunuhnya Umar aku berdiri dekat sekali dengan Umar. Penghalang antara aku dan beliau hanyalah Abdullah bin Abbas. kebiasaannya jika beliau berjalan di sela-sela shaf beliau selalu berkata : "Luruskan ! setelah melihat barisan telah rapat dan lurus beliau maju dan bertakbir, pada waktu itu mungkkin beliau sedang membaca surat Yusuf atau An-Nahl ataupun surat yang lainnya pada rakaat pertama hingga seluruh jama'ah hadir berkumpul. ketika beliau bertakbir tiba-tiba aku mendengar beliau menjerit, "Aku dimakan anjing (aku ditikam). ternyata beliau ditikam seorang budak, kemudian budak kafir itu lari dengan membawa pisau belati bermata dua. setiap kali melewati orang-orang dia menikamkan belatinya ke kanan maupun ke kiri hingga menikam 13 orang kaum Muslimin dan 7 diantara mereka tewas, ketika salah seorang dari kaum Muslimin melihat peristiwa itu ia melemparkan burnus (baju penutup kepala) untuk menangkapnya. ketika budak kafir itu yakin bahwa dia akan tertangkap dia langsung bunuh diri. Umar segera menarik tangan Abdurrahman dan menyuruhnya maju menjadi Imam. siap saja yang berdiri di belakang Umar pasti akan melihat apa yang aku lihat. adapun orang-orang yang berada di sudut-sudut Masjid, mereka tidak tahu apa yang telah terjadi hanya saja mereka tidak lagi mendengar suara Umar, diantara mereka ada yang mengatakan "Subhanallah".
Maka Akhirnya Abdurrahman yang menjadi Imam Shalat mereka dan ia sengaja memendekan shalat selesai, lalu Umar berkata : "Wahai Ibnu Abbas lihatlah siapa yang telah menikamku ?" Ibnu Abbas pergi sesaat kemudian kembali  sambil berkata  : "Pembunuhmu adalah budak milik Al-Mughirah". Umar bertanya :"Budaknya yang lihai bertukang itu ?" Ibnu Abbas menjawab : "Ya". Umar berkata : "Semoga Allah membinasakannya, padahal aku telah menyuruhnya pada kebaikan, Alhamdulillah yang  telah menjadikan sebab kematianku di tangan orang yang tidak beragama Islam, Engkau dan Ayahmu (Abbas) menginginkan agar budak-budak kafir itu banyak yang tinggal di Madinah". pada waktu itu Abbas yang paling banyak memiliki budak, Abbas pernah berkata Umar : "Jika engkau mau budak-budak itu akan kami bunuh". Umar menjawab : "Engkau salah, bagaiman membunuh mereka setelah mereka mulai berbicara dengan menggunakan bahasa kalian, shalat menghadap kiblat kalian dan melaksanakan haji sebagaimana melaksankannya ?". Umar segera di bawa ke rumahnya, kami berangkat bersama-sam mengikutinya. seolah-olah kaum Muslimin tidak pernah mendapat musibah sebelumnya, ada yang berkomentar : "Lukanya tidak parah". dan ada juga yang  berkata : "Aku khawatir beliau akan tewas". setelah itu dibawakan kepadanya minuman Nabidz dan beliau meminumnya, tetapi minuman tersebut keluar kembali dari perutnya yang di tikam. kemudian di bwakan kepadanya susu dan beliau meminumnya, namun susu tersebut tetap keluar lagi dari bekas lukanya, maka yakinlah mereka bahwa Umar tidak tertolong lagi dan beliau pasti akan tewas, maka kami masuk menjenguknya, sementara orang-orang  berdatangan mengucapkan pujian atas dirinya. tiba-tiba datng seorang pemuda dan berkata : "Bergembiralah Wahai Amirul Mukminin dengan berita gembira dari Allah untukmu, Engkau adalah sahabat Rasulullah, pendahulu Islam, engkau menjabatt pemimpin dan engkau berlaku adil, kemudian engkau di berikan Allah Syahadah (Mati Syahid)". Umar menjawab : "Aku berharap seluruh perkara yang engkau  sebutkan tadi cukup untukku, tidak lebih ataupun kurang". tatkala pemuda itu terbalik ternyata pakaiannya terjulur hingga menyentuh lantai. Umar memanggil nya dan berkata : "Wahai saudaraku, angkatlah pakaianmu sesungguhnya hal itu akan lebih bersih bagi pakaianmu dan lebih menaikkan ketaqwaanmu kepada Rabbmu, Wahai Abdullah bin Umar lihatlah berapa hutangku". Mereka hitung dan ternyata jumlahnya lebih kurang sebanyak 86.000. Umar berkata : "Jika harta keluarga Umar cukup untuk melunasinya maka bayarlah dari harta mereka, jika belum juga lunas mintalah kepada Bani Adi bin Ka'ab dan jika ternyata belum cukup juga maka mintalah pada kaum Quraisy dan jangan minta kepada selain mereka. Maka tunaikan hutang-hutangku, berangkatlah engkau sekarang ke rumah Aisyah (Ummul Mukminin) dan katakanlah : "Umar menyampaikan salam kepadanya dan jangan kau katakan salam dari Amirul Mukminin, sebab sejak hari ini aku tidak lagi menjadi Amirul Mukminin, katakan kepadanya bahwa Umar bin Khattab minta izin agar dapat di makamkan di samping dua sahabatnya, maka Abdullah bin Umar segera mengucapkan salam dan minta izin masuk kepada Aisyah, dan ternyata beliau sedang duduk menangis. Abdullah bin Umar berkata : "Umar bin Khattab mengucapkan salam untukmu dan beliau minta izin agar dapat di makamkan di sisi kedua sahabatnya". Aisyah menjawab : "Sebenarnya aku menginginkan agar tempat tersebut menjadi tempatku kelak jika aku mati, namun hari ini aku harus mengalah untuk Umar". ketika Abdullah bin Umar kembali, maka ada yang mengatakan, lihatlah Abdullah bin Umar datang. maka Umar berkata : "Angkatlah Aku". salah seorang menyandarkan Umar ke tubuh anakanya Abdullah bin Umar. Umar bertanya kepadanya : "Apa berita yang engkau bawa?". dia menjawab : "Sebagaimana yang engkau inginkan wahai Amirul Mukminin, Aisyah telah mengizinkan dirimu (di makamkan di sisi dua sahabatnya)". Maka Umar berkata : "Alhamdulillah, tidak ada yang lebih penting penting bagiku selain dari itu, jika aku wafat maka bawalah jenazahku kesana dan katakan, Umar bin Khattab minta izin untuk dapat masuk, jika beliau memberikan izin maka bawalah aku masuk, tetapi jika beliau menolak, maka bawalah jenazahku ke pemakaman kaum Muslimin". Tiba-tiba datanglah Hafshah beserta rombongan wanita, ketika kami melihat masuk maka kami segera berdiri menghindar, Hafshah duduk disisinya dan menangis beberapa saat, tak berapa lama datang rombongan lelaki minta izin untuk dapat menjenguk Umar, maka segeralah Hafshah masuk ke dalam sambil mempersilahkan rombongan lelaki yang mau menjenguk Umar. sementara kami masih mendengar isak tangisnya dari dalam.
Orang-orang berkata : "Berilah wasiat wahai Amirul Mukminin, pilihlah penggantimu  !" Umar berkata : "Aku tidak mendapati ada orang yang lebih berhak untuk memegang urusan ini (Menjadi Khalifah) selain dari enam orang yang Rasulullah rela atas mereka ketika wafatnya". Umar menyebutkan nama mereka, Ali, Utsman, Az-Zubair, Thalhah, Sa'ad dan Abdurrahman. Beliau berkata : "Yang menjadi saksi kalian adalah Abdullah bin Umar dan dia tidak berhak di pilih. jika kelak yang terpilih Sa'ad maka dia berhak untuk itu, jika tidak maka hendaklah kalian memintanya agar menunjuk siapa yang berhak diantara kalian, sebab aku tidak pernah mencopotnya disebabkan dia berkhianat ataupun kelemahhannya. Aku wasiatkan kepada Khalifah setelahku agar memperhatikan kaum Muhajirin yang terdahulu keIslamannya, hendaklah dijaga dan diperhatikan hak-hak maupun kehormatan mereka, aku juga wasiatkan kepada penggantiku kelak agar memperhatikan kaum Anshor sebaik mungkin, merekalah orang-orang yang telah menyiapkan kampung halaman beserta rumah mereka untuk menampung kaum Muhajirin dan orang-orang yang beriman, hendaklah kebaikan mereka di hormati dan diterima dengan baik, dan kejelekan mereka hendaklah dimaafkan. Aku wasiatkan kepada penggantiku untuk memperhatikan seluruh pendududuk kota sebab mereka adalah penjaga Islam, pemasok harta dan pagar pelindung terhadap musuh. Janganlah diambil dari mereka kecuali kelebihan dari harta mereka dengan kerelaan hati mereka. Aku wasiatkan juga kepada penggantiku kelak agar memperhatikan dengan orang-orang Arab pedaleman, sebab mereka adalah asalnya bangsa Arab dan personil Islam, hendaklah dipungut dari mereka zakat binatang ternak mereka dan disalurkan kepada orang-orang miskin dari mereka. Aku wasiatkan juga kepada penggantiku kelak agar menjaga seluruh ahli Dzimmah, hendaklah perjanjian maupun kesepakatan dengan mereka tetap terpelihara, dan yang diperangi itu hendaklah orang-orang kafir selain mereka (selain Ahli Dzimmah), janganlah mereka dibebani dengan hal yang tidak dapat mereka pikul.
Ketika Umar wafat maka kami keluar membawa jenazahnya menuju rumah Aisyah, Abdulllah bin Umar mengucapkan salam sambil berkata : "Umar bin Khattab minta izin agar dapat masuk". Aisyah : "Bawalah beliau masuk". Maka jenazah Umar dibawa masuk dan di kebumikan di tempat itu bersama kedua sahabatnya.

Umur nya Umar bin Khattab ketika wafat 

Masih diperselisihkan berapa usia Umar ketika beliau wafat, dalam masalah ini terdapat sepuluh pendapat.
Kemudian Ibnu Katsir menyebutkan sembilan pendapat saja dengan memulai pendapat yang di dahulukan oleh Ibnu Jarir dalam tarikhnya.
Ibnu Jarir berkata : "Kami diberitahukan oleh Zaid bin Akhzam beliau berkata : "Kami diberitahukan oleh Abu Qutaibah dari Jarir bin Hazim dari Ayyub dari Nafi' dari Abdullah bin Umar R.A beliau berkata : "Umar terbunuh ketika berusia 55 tahun, Ad-Darawardi meriwayatkan dari Ubaidullah bin Umar, dari Nafi' dari Abdullah bin Umar demikian pula Abdur Razaq mengatakan yang sama dari  riwayat Ibnu Juraij dari Az-Zuhri, adapun Ahmad meriwayatkannya dari Hasyim dari Ali bin Zaid dari Salim bin Abdullah bin Umar.
Setelah itu beliau menyebutkan pendapat lain, "Diriwayatkan dari Amir As-Sya'bi, beliau berpendapat, "Ketika Umar wafat beliau berusia 63 tahun". Menurutku pendapat inilah yang Masyhur, beliau juga menyebutkan pendapat Al-Madani, "Umar wafat ketika berusia 57 tahun".

Sekian bila ada yang salah saya hanya manusia biasa.


1 comment:

  1. Spesifikasi Kaos Dakwah: http://winda.student.ittelkom-pwt.ac.id/2019/11/19/seperti-inilah-spesifikasi-kaos-dakwah-yang-harus-diperhatikan/

    ReplyDelete

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com